Sunday, March 30, 2014

Review Chaos Rings 2

Review Chaos Rings 2
Here comes Chaos Rings 2. Game produksi Square Enix, sebuah perusahaan game asal Jepang yang terkenal dengan serial Final Fantasynya di console Playstation, kini juga mulai merambah ke iOS. Sudah ada beberapa game produksi Square Enix juga baik itu hanya porting, seperti Final Fantasy Tactics, maupun game – game baru untuk iOS seperti pendahulu dari game ini, Chaos Rings dan Chaos Rings Omega. Seperti apa sih game keluaran Square Enix ini? Bisakah dia menyaingi game – game iOS papan atas lainnya? Well, kamu harus coba dulu untuk menentukannya, namun di sini saya mau share pengalaman setelah memainkan Chaos Rings 2. Here We go…
Chaos Rings 2 merupakan game RPG dengan Japan Style yang kental banget. Teman – teman yang sudah pernah memainkan RPG keluaran negeri sakura, yang sering dikenal dengan JRPG pasti tidak akan kesulitan untuk memainkan game ini. Saya sendiri sebagai penggemar RPG, merasakan kembali nuansa yang sama seperti ketika saya memainkan game – game JRPG Playstation seperti Final Fantasy series, Wild Arms series, ataupun Suikoden Series. Yang paling bisa saya rasakan adalah system battle nya yang Turn-Based dan suara – suara para Seiyu yang sangat menghayati setiap perannya. Namun di sini unsur interactive iOS juga cukup terasa, seperti kita harus sliding dan tapping screen ketika memainkan game ini.
Chaos Rings 2
Gameplay
Gameplay di Chaos Rings 2 tidak jauh berbeda dari seri sebelumnya Chaos Rings dan Chaos Rings Omega. Battle Turn-Based dengan 2 orang di partymu yang dapat melakukan Solo Action maupun Pair Action. Kamu harus menggabungkan keduanya untuk dapat mengalahkan musuh – musuhmu. Di sini juga ada Sopia, istilah di Chaos Rings 2 untuk skill – skill magic dan juga Awakening, semacam skill spesial yang dapat kamu gunakan setelah Charge Bar kamu terisi.
Chaos Rings 2 juga masih menerapkan Elemental System yang sama dengan pendahulunya, seperti Gale (Angin) dengan atribut berwarna hijau, Blaze (Api) dengan atribut berwarna merah dan Aqua (Air) dengan atribut berwarna biru. Masing – masing memiliki keunggulan dan kelemahan satu sama lainnya. Gale lemah terhadap Blaze, Blaze lemah terhadap Aqua dan Aqua lemah terhadap Gale. Namun ada 2 elemen lagi yaitu Holy dan Dark yang tidak dapat kita lihat secara langsung (tidak dilambangkan dengan warna), hanya dapat diketahui ketika kita mengeluarkan skill Analyze terhadap musuh untuk mengetahui kelemahannya.
Seperti game – game JRPG pada umumnya, musuh – musuh yang menjadi lawan kita juga tidak terlihat (kecuali boss) dan sifatnya random battle. Begitu juga battle tidak dilakukan pada map yang sama dengan yang kita jelajahi, melainkan kita akan di bawa ke tempat battle khusus untuk 2 tim kita dan 1 – 3 tim musuh.
Walaupun unsur – unsur game JRPG di Chaos Rings 2 sangat terasa, namun game ini juga masih menonjolkan fungsi – fungsi iOS kok. Misalnya saja untuk meneruskan perjalanan, kamu harus memotong penghalang dengan melakukan slide pada layarmu. Mungkin saja kedepannya unsur – unsur iOS yang lain seperti Gyroscope bisa digunakan juga dalam game – game RPG
Chaos Rings 2
Story
Karena game Chaos Rings 2 ini berbasis RPG yang lebih mengutamakan cerita, maka saya ingin mengupas sedikit jalan cerita di game ini. Tapi di sini saya hanya bahas cerita dasarnya saja, karena kalau terlalu banyak, nanti review ini bisa jadi spoiler dong :p
Karakter utama di Chaos Rings 2 bernama Darwin. Pada awal game kamu akan berhadapan satu lawan satu dengan sang Penghancur dunia. Namun jangan takut, itu hanyalah intro di game ini. Setelah beberapa saat melawan sang Penghancur, maka cerita akan kembali ke beberapa hari sebelumnya, di mana Darwin dan temannya Orlando yang bekerja sebagai pengawal sedang kerepotan menghadapi monster – monster dan gempa bumi hebat di mana – mana.
Setelah menyaksikan kematian teman mereka yang di serang oleh monster, tiba – tiba saja mereka di bawa ke sebuah ruangan. Dan tiba – tiba saja Darwin yang dikendalikan oleh kekuatan misterius, menebas Orlando temannya sendiri. Ternyata yang di bawa ke ruangan tersebut bukan hanya mereka, melainkan ada 4 orang lagi, yaitu: Marie (adik perempuan Orlando), Li Hua (perempuan dengan kostum ahli beladiri china), Araki (samurai Jepang) dan Connor (anak juragan kaya yang minta pengawalan Darwin dan Orlando).
Setelah itu muncul seorang kakek misterius bernama Bachs, pengawalnya seorang raksasa besar membawa terompet bernama Herald dan seorang asisten wanita bernama Lessica. Bachs menjelaskan bahwa tugas dari Darwin adalah sebagai Nominator yang mengorbankan rekan – rekannya untuk dijadikan pillar yang dapat menyegel kembali sang Penghancur. Orlando yang di korbankan pertama juga merupakan salah satu pillar penting untuk menyegel kembali sang Penghancur.
Dari sinilah cerita kemudian berlanjut di mana Darwin di satu sisi berjuang untuk menyegel kembali sang Penghancur, namun di sisi lain dia sangat berat untuk mengorbankan teman – temannya. Begitulah tugas berat yang diemban oleh Darwin sang Nominator. Beruntung, Darwin masih memiliki teman – teman seperjuangan yang dapat di andalkan dan penuh pengertian, walaupun mereka tahu bahwa suatu saat mereka akan dikorbankan oleh Darwin.
Didukung oleh suara dari para Seiyu yang sangat menghayati perannya, membuat cerita dalam Chaos Rings 2 terasa sangat menyentuh. Di tambah lagi beberapa unsur yang diambil dari Bible seperti Empat Penunggang Kuda dan terompet sangkakala yang dibunyikan malaikat pada akhir jaman menambah unsur reality dari cerita di game ini. Tapi tenang saja teman – teman, ini semua hanya ada di dalam cerita kok ^_^.
Chaos Rings 2
Music
Musikalitas game – game yang menyandang nama besar Square Enix memang sudah tidak diragukan lagi. Semua musik dan sound di Chaos Rings 2, benar – benar digarap secara serius. Theme Song Celestial Diva yang dibawakan oleh Chihara Minori, berhasil membuat saya merinding ketika lagu ini di putar di salah satu Battle phase yang ada dalam game ini. Selain sebagai penyanyi theme song, di Chaos Rings 2, Chihara juga menjadi Seiyu untuk tokoh Lessica.
Shigeru Saito sebagai produser Musik untuk Chaos Rings 2, benar – benar berhasil untuk membuat game ini unggul dari segi musik dibandingkan dengan game – game iOS lainnya. Saya senang, walaupun Nobuo Uematsu sang maestro, sudah tidak lagi di Square Enix, namun kualitas dari musik – musik di game nya pun tidak menurun.
Grafis
Sudah tidak diragukan lagi, seperti yang kalian lihat pada trailer – trailernya, Chaos Rings 2 memang grafisnya jempolan. Detail karakternya, animasi gerakannya, dipadukan dengan art galerynya membuat grafis di game ini sangat menonjol. Grafis ketika bermain bisa disandingkan dengan saudaranya FFXIII di PS3. Namun mungkin yang kurang adalah skill – skill ketika battle yang tergolong ‘biasa’ jika disandingkan dengan game keluaran Square Enix lainnya.
Yang membuat saya kecewa di sini adalah tidak adanya CGI Movie di Chaos Rings 2. Seringkali saya berharap ketika event khusus atau saat – saat tertentu, maka akan muncul sebuah CGI yang bisa membuat saya terkagum – kagum. Tapi nyatanya dari awal sampai akhir game, CGI yang saya tunggu tidak kunjung datang. Well, mungkin faktor space lah yang menyebabkan kenapa CGI di game ini dihilangkan. Total size untuk Chaos Rings 2 HD for iPad hanya 949 Mb. Size yang tergolong kecil untuk game sekelas Chaos Rings 2.
Chaos Rings 2
Well secara overall, Chaos Rings 2 unggul dari berbagai aspek game seperti gameplay, storyline, music dan grafis. Namun game ini dibundling dengan harga $19.99, sebuah harga yang cukup mahal untuk sebuah game iOS. Tapi jika kamu ingin merasakan asiknya bermain JRPG di iOS dan Android, you better get this game right on your device man, coz this game is really Sugoiiii Desu!!!!
Google Play Link: Chaos Ring II, $15.61

Review GTA: San Andreas – CJ Memang Tidak Pernah Mengecewakan Kamu

Review GTA: San Andreas – CJ Memang Tidak Pernah Mengecewakan Kamu
CJ is back!! Bagi kamu para fans Grand Theft Auto: San Andreas (GTA: SA) pasti mengenal tokoh legendaris yang satu ini. Menurut hasil penghlihatan saya di komentar-komentar mengenai GTA, CJ adalah salah satu karakter favorit GTA sepanjang masa. Lebih hebohnya, kali ini CJ (yang bernama lengkap Carl Johnson) akan bertualang di negara bagian San Andreas melalui gadget iOS dan Android kamu!
Game ini meneruskan kesuksesan GTA III dan GTA Vice City yang sama-sama porting-an dari konsol PS2 yang pada masanya game ini sangat booming dan hampir di setiap rental PS2 saat itu selalu ada yang bermain GTA: SA sehingga membuat saya reflek geleng-geleng kepala.
Awalnya saya sempat berpikir bahwa game ini akan sangat berat dimainkan di platform mobile mengingat luasnya dunia beserta fitur-fitur yang disediakan, namun ternyata HP Android Samsung Galaxy S2 yang sudah muncul sejak 2011 masih mampu memainkan game yang satu ini dengan lancar (walaupun kualitas grafis pada Galaxy S2 sedikit diturunkan dibanding smartphone sekelas Galaxy S4 ke atas).

Gameplay

Saya yakin bahwa sebagian besar yang membaca artikel ini pasti pernah bermain GTA: SA di konsol atau PC, di paragraf-paragraf awal saya akan menceritakan kembali mekanisme game yang sama persis seperti versi konsolnya, hitung-hitung sebagai bahan nostalgia dan mengingat kembali masa-masa keemasan GTA: SA. Namun Bagi kamu yang masih fasih dengan mekanisme gameplay GTA: SA, kamu bisa langsung baca paragraf ini untuk mempersingkat waktu kamu.
GTA San Andreas | Screenshot 1
Di game yang bersetting di tahun 1992 ini, kamu akan berperan sebagai CJ yang terpaksa pulang kampung ke San Andreas karena ibunya wafat karena ditembak oleh kawanan geng bernama Ballas. Di kampung halaman tersebut itulah kamu petualangan kamu benar-benar dimulai karena kamu ingin membalas dendam kematian ibu kamu dengan bantuan geng The Groove sekaligus berhadapan dengan para polisi korup yang selalu ingin memeras kamu.
Dalam mencapai tujuan kamu, kamu akan bermain dengan gameplay sandbox disertai misi-misi yang berkaitan dengan storyline yang sangat mengagumkan (hampir semua game GTA memiliki story yang mengagumkan). Yang bisa kamu lakukan dalam mode sandbox dari hal yang tidak penting sampai ke hal yang penting sekalipun, contohnya mencuri mobil untuk sekedar berjalan-jalan di tengah kota, memukuli para pejalan kaki hingga pingsan untuk diambil uangnya, menjadi supir taxi, pacaran, melakukan fitness supaya badan kamu makin kekar+berstamina tinggi, menjadi pencuri, melakukan aktivitas gangs wars untuk memperluas wilayah kekuasaan kamu, dst.
GTA San Andreas | Screenshot 2
Dari story mission-nya pun tidak kalah menarik, dibandingkan seri-seri GTA lain kamu terkadang harus melaksanakan misi yang sangat unik di mana kamu harus mencuri kaset rekaman secara mengendap-endap sambil melakukan stealth kill (membunuh secara diam-diam), membakar kebun ganja, terbang dengan jetpack, dll.
Karena ini versi porting dari konsol ke mobile, mari kita menuju ke pembahasan yang membedakan versi mobile dengan konsolnya. Saya merasa hasil GTA: SA mobile dari segi sistem dan kontrol feelnya sudah terasa pas untuk mobile dan secara gamblang game ini dipoles sedemikian rupa ke arah yang lebih kasual (hal tersebut tentu adalah hal yang bagus).
Kalau pada versi konsolnya ketika kamu gagal dalam sebuah misi, mau tidak mau harus mengulang misi dari awal, maka di versi mobile ini kamu memperoleh fasilitas checkpoint yang bisa menghemat waktu kamu apabila kamu menemui kegagalan dalam sebuah misi. Kamu juga dapat menembak secara auto aim dimana kamu tidak perlu repot-repot melakukan aiming yang sangat menjengkelkan, cukup tekan & tahan tombol tembak maka CJ akan otomatis menembak musuh yang terdekat dengannya dengan sangat akurat. Dan saking kasualnya, saya merasa kenaikan skill senjata, stamina, dan driving kamu lebih cepat dibanding konsolnya dan kembali itu adalah hal yang sangat pas untuk game di Android dan iOS.
GTA San Andreas | Screenshot 3
Sistem autosaving yang disematkan di game ini juga sangat membantu, kamu tidak perlu repot-repot lagi harus berjalan jauh ke safehouse hanya untuk melakukan save game, setiap kali kamu melakukan close application game ini akan selalu melakukan save game terlebih dahulu tanpa sepengetahuanmu, jadi ketika kamu membuka lagi game ini maka kamu akan langsung berhadapan dengan posisi terakhir di mana kamu berdiri. Simple namun sangat memanjakan, bukan?
Kemudian pengaturan tombol-tombol mencuri mobil, mengganti radio, berlari, mengganti kamera, hingga tombol pause pun sudah diletakkan secara matang sehingga nyaman untuk dipakai di layar sentuh. Bahkan saking bagus penempatan tombolnya, saya hampir tidak pernah mengalami masalah klasik tombol touchscreen yaitu salah tekan tombol (contohnya maksud hati ingin menekan gas, yang tertekan malah tombol rem).
GTA San Andreas | Screenshot 4
Sedikit melenceng ke game sejenis lain, bagi saya Gangstar Vegas yang benar-benar didesain untuk kasual gamer dan memiliki harga yang sama pun harus rela tunduk kepada fitur-fitur kasual yang disediakan oleh GTA: SA mobile. Apa yang diberikan Gangstar Vegas masih kalah nyaman dibandingkan dengan GTA: SA mobile dan dari segi cerita pun kembali Gangstar Vegas harus bertekuk lutut dengan kemegahan yang diberikan GTA: SA.

Presentation

GTA San Andreas | Screenshot 5
Mengingat GTA: SA pertama kali muncul di konsol pada tahun 2004, pastinya kita-kita yang hidup di tahun 2010 ke atas akan merasa risih apabila Rockstar masih menampilkan grafis yang sama persis dengan versi konsolnya mengingat kualitas game-game mobile di tahun 2012 ke atas sudah melampaui kualitas grafis konsol PS2 dan sejawatnya.
Beruntung versi mobile-nya kali ini mendapatkan perlakuan ekstra dimana grafis GTA: SA di overhaul sehingga mampu menampilkan warna yang lebih tajam, karakter model yang lebih bagus, dan kualitas shadow yang lebih mendetil. Meski grafisnya tidak sekeren Dead Trigger 2atau Infinity Blade III, hal tersebut bisa dimaklumi karena GTA: SA lebih menekankan ke sisi gameplay open world yang akan terlampau berat apabila grafisnya dibuat luar biasa.
Dalam urusan sound, hampir tidak ada perbedaan dibanding versi konsolnya. Yang lebih membahagiakan lagi, seluruh channel radio di versi konsol semuanya dibawa ke versi mobile. Seperti yang kita ketahui bahwa lagu-lagu di radio GTA:SA yang bisa kamu nikmati saat di dalam kendaraan- sangat enak didengarkan dan jumlahnya sangat bervariasi mulai dari lagu rock, classic, metal, dst. Hitung-hitung lagu-lagu tadi bisa semakin membawa kamu semakin menikmati kemegahan game yang versi konsolnya dibuat pada tahun 2004 ini.

Pricing & IAP

GTA San Andreas bisa kamu unduh melalui App Store (bagi para pemakai gadget iOS) atau melalui Google Play (bagi para pemakai gadget Android). Harga yang dipatok untuk dapat menikmati game ini adalah sebesar Rp. 69.000 di App Store dan $6.99 di Google Play.
Untuk harga yang tergolong tinggi tersebut, dapat dikatakan bahwa kamu sangat worth it apabila kamu memutuskan untuk membelinya karena playtime game ini mencapai 30 jam lebih. Hitungan matematisnya adalah 69.000 / 30 jam = Rp 2.300 per jam, itu pun baru sebatas menamatkan misi utamanya saja, belum sampai ke tahap menyelesaikan misi-misi sekunder seperti mengumpulkan collectible item, menyelesaikan misi balapan, atau memenangkan semua wilayah perang geng.
Yang lebih membuat worth it lagi adalah tidak adanya IAP di game ini, jadi kamu tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan biaya tambahan untuk membeli IAP.

Verdict

Rockstar membangkitkan kembali GTA: San Andreas di dunia mobile dan mereka melakukannya dengan luar biasa. Mereka tidak hanya sekedar ‘main copas’ tanpa ditambahi bumbu-bumbu yang pas dengan ‘arena mobile’ tetapi mereka menambahkan fitur-fitur yang sederhana namun tepat sasaran. Sebelas dua belas dalam urusan grafis, kualitas grafis yang disuguhkan bisa dikatakan masuk dalam kategori memuaskan. Walaupun tidak terlalu keren, namun usaha overhaul grafis yang dilakukan Rockstar patut mendapat apresiasi tersendiri.
Dapat dikatakan setelah kurang lebih 10 tahun berlalu, CJ kembali dengan sensasi yang tidak kalah luar biasanya dibandingkan versi konsolnya. Yang sedikit kurang pas dengan atmosfir di Indonesia adalah size download yang terlalu besar yaitu 1,5GB. Kamu harus ekstra sabar menunggu download hingga selesai karena rata-rata kecepatan internet di Indonesia kurang memiliki kecepatan yang memadai. Namun saya yakin ketika download kamu selesai, rasa bosan menunggu kamu pasti terbayarkan dengan kualitas game yang kamu mainkan.
At last but not least, harga Rp. 69.000 yang dipatok juga sebanding dengan playtime yang kamu dapatkan nantinya, so jangan ragu untuk segera membeli GTA: San Andreas di gadget iOS dan Android kamu!
Apple App Store Link: GTA: San Andreas, Rp 69.000
Google PLay Link: GTA: San Andreas, $6.99



[Update] Review The Walking Dead Season 2 – Game Pengaduk Perasaan Terbaru Dari Telltale

[Update] Review The Walking Dead Season 2 – Game Pengaduk Perasaan Terbaru Dari Telltale
UPDATE REVIEW EPISODE 2 – 13 MARET 2014
Setelah 3 bulan menunggu, akhirnya Telltale Games merilis juga episode kedua dari seri yang mengangkat nama mereka menjadi seperti sekarang ini.The Walking Dead Season 2 Episode 2 dirilis minggu lalu pada 5 Maret 2014, namun karena beberapa kesibukan di tim Games in Asia Indonesia, saya baru sempat memainkannya tadi malam. Tanpa basa-basi lagi, langsung saja saya bahas episode kedua dari game super keren ini.
Jujur saja, setelah memainkan episode kedua dari The Wolf Among Us, saya sedikit merasa bahwaThe Walking Dead rasanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan The Wolf Among Us. Tidak seperti The Wolf Among Us yang membuat saya betul-betul penasaran samapai mengulanggame-nya berkali-kali demi membuka seluruh pilihan cerita yang ada, saya tidak pernah berminat untuk melakukan hal yang sama di The Walking Dead. Hal ini membuat saya sempat berpikir, sepertinya saya akan mengurangi nilai review saya untuk The Walking Dead Season 2 begitu episode kedua game ini dirilis.
Namun begitu saya memainkan The Walking Dead Season 2 Episode 2 semalam, saya langsung mengurungkan niat saya tersebut. Dari segi grafis, saya jelas tidak bisa membandingkan The Walking Dead dengan The Wolf Among Us, karena kedua game inimemang memiliki art directionyang berbeda. Dilihat dari segi gameplay pun, The Wolf Among Us juga lebih bervariasi dan lebih menarik, sehingga saya pikir kurang adil kalau kedua game ini memiliki nilai yang sama. Tapi tadi malam saya ingat, hal yang membuat The Walking Dead spesial bukanlah gameplay-nya, melainkan perasaan yang diberikan game ini kepada pemainnya.
The Walking Dead Season 2 Episode 2 | Screeshot
Selama memainkan The Walking Dead, banyak sekali momen-momen dalam game yang membuat saya menganga dan kehabisan kata-kata karena terkejut. Selain itu banyak juga momen-momen yang membuat saya tersenyum-senyum sendiri melihat berbagai kejadian yang ada digameGame ini jelas telah dengan sukses menyampaikan apa yang menjadi tujuan utama mereka.
Akhir kata, kalau kamu sudah mengikuti seri game The Walking Dead, melewatkan episode kedua dari season kedua ini jelaslah sangat aneh. Namun kalau kamu belum pernah memainkan gameini sama sekali, mulailah memainkannya dari game pertama sekarang juga!
REVIEW EPISODE 1 – 19 DESEMBER 2013
Jika kamu sering membaca tulisan saya di Games in Asia Indonesia, mungkin kamu akan sadar kalau saya merupakan gamer yang sangat senang dengan game bercerita bagus. Berbicara soal game dengan cerita bagus di era gaming modern seperti sekarang ini, rasa-rasanya nama Telltale Games lah yang paling sering dibicarakan. Hal ini tidak mengherankan melihat kualitas game mereka sebelumnya seperti The Wolf Among Us atau The Walking Dead Season 1 yang berhasil meraup untung luar biasa besar.
Pada tanggal 17 Desember kemarin, Telltale akhirnya merilis sekuel dari game yang mengangkat nama mereka menjadi sekarang ini, game yang saya maksud tak lain dan tak bukan adalah The Walking Dead Season 2. Sekedar info saja, versi yang saya mainkan untuk review adalah versi PC dari game ini. Selain PC game ini juga tersedia untuk PS3, Xbox 360 dan iOS.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
Warning: Perlu diingat juga, karena ini merupakan sekuel dari season pertama, kamu disarankan untuk menyelesaikan season pertama dulu sebelum memainkan season yang satu ini.

Gameplay

Game yang cukup memutar otak dan juga mengaduk perasaan

Saya yakin dengan kepopuleran yang dimiliki sekarang, jumlah orang yang berharap banyak dari variasi gameplay di game-game Telltale semakin berkurang. Masih sama seperti game-game Telltale yang lain, game ini akan jauh lebih menitikberatkan unsur naratif daripada gameplay.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
Meskipun begitu, kamu bisa melihat sedikit perkembangan minor dalam urusan gameplay. Perubahan minor yang ada antara lain adalah Quick-Time Event (QTE) yang sedikit lebih bervariasi. Jika sebelumnya QTE yang ada hanya berkisar antara bergerak ke berbagai arah atau memencet tombol tertentu saja, maka di game ini kamu akan ada sedikit variasi seperti menggerakkanmouse mengikuti pola tertentu untuk menyalakan korek atau hal-hal simpel lain yang kalau saya ceritakan lebih lanjut tentunya sudah masuk hitungan spoiler.
Selain QTE, game ini juga masih memiliki eksplorasi linear layaknya game-game sebelumnya. Saat melakukan eksplorasi, kamu dapat mengumpulkan benda-benda yang akan membantu petualanganmu, atau sekedar mengobrol dengan orang-orang di area yang bersangkutan. Karena di game ini kamu akan bermain sebagai Clementine, deuteragonis dari game pertama, maka cukup seru juga saat kita melihat berbagai hal dari sudut pandang Clementine atau bagaimana orang lain memperlakukan dia.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
The Walking Dead 2 - Screenshot - Review (8)
Jujur, saya awalnya saya kurang yakin dengan fakta bahwa di game ini saya akan memainkan Clementine. Keraguan saya muncul karena meskipun Clementine adalah salah satu hal yang membuat game pertama begitu luar biasa, peran karakter utama yang berfungsi untuk melindungi Clementine lah yang membuat game ini sangat emosional. Tapi keraguan saya berhasil dipatahkan oleh Telltale, bermain sebagai Clementine merupakan pengalaman yang sangat fresh.
Sebagai Clementine, kamu bisa melihat bagaimana dunia yang sudah hancur dan dipenuhi dengan zombie terlihat di mata seorang anak-anak. Game kedua ini juga menjadi spesial karena melalui game ini, kita bisa melihat perkembangan Clementine dari seorang anak kecil yang polos, menjadi gadis yang kuat dan mampu bertahan hidup di dunia yang keras. Hebatnya lagi, cerita sedalam itu berhasil disampaikan oleh Telltale hanya dalam dua jam yang saya mainkan di episode pertama.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
Intinya, seperti game Telltale yang lain, jika kamu memainkan game ini karena gameplay, maka kamu memainkan game yang salah. Tapi jika kamu memainkan game ini dengan harapan dapat dihibur (atau malah dibuat sakit hati dan depresi) oleh cerita yang luar biasa, game ini sangatlah cocok untuk kamu.

Presentation

Pemandangan indah di dunia yang berantakan

Setting dari The Walking Dead di mana keadaan bumi kacau balau dan dipenuhi zombie tentunya membuat orang akan berpikir game ini tidak akan enak dilihat. Tapi rupanya Telltale berhasil juga mematahkan stigma itu. Masih dengan art direction yang terinspirasi dari komik aslinya seperti di game pertama, tidak banyak perubahan signifikan dari kualitas grafis game ini. Namun Telltale membayarnya dengan desain lingkungan yang sangat menarik untuk dilihat.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
Mungkin saja pendapat saya mengenai lingkungan yang enak dilihat cukup dipengaruhi oleh fakta bahwa sebagian dari season 2 episode 1 ini berlokasi di semacam hutan atau perkemahan, tapi entah kenapa hutan di season 2 ini saja terlihat lebih menarik daripada desain lingkungan hutan di season pertama.
Selain desain lingkungan yang apik, season 2 juga memberikan detail lebih terhadap karakter yang ada. Di game ini, kamu bisa melihat ekspresi-ekspresi karakter berhasil digambarkan dengan bagusnya. Contoh terbaik untuk melihat detail ekspresi karakter tentu saja bisa kamu lihat di Clementine.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review

User Interface minimalis yang tidak mengganggu

Karena game-game dari Telltale memang tidak membutuhkan kontrol yang ribet dan banyak, jadi sudah tentu saja layar kamu tidak akan dipenuhi dengan instruksi atau kotak-kotak shortcutseperti pada game dengan genre lain. Minimnya objek yang mengganggu pandangan di game ini memberikan nuansa cinematic lebih dalam kepada game ini.
Sayangnya, user interface yang ditampilkan saat QTE muncul terkadang nampak kurang jelas. Beberapa kali saya sempat bingung apa yang harus saya lakukan saat perintah QTE muncul. Meskipun begitu, terkadang kebingungan ini dapat memberikan kepuasan tersendiri pada pemain saat berhasil mengetahui apa gerakan yang harus dilakukan saat perintah QTE muncul.
The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review

Musik berkualitas namun kurang memorable

Salah satu hal yang sangat saya sayangkan dari The Walking Dead Season 1 adalah kurang berkesannya musik-musik yang ada di dalam game. Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda denganseason kedua. Meskipun momen-momen dalam game ini diiringi dengan musik yang sangat enak dan cocok dengan suasana dalam game, musik-musik dari game ini belum bisa membuat saya tertarik seperti musik dari game JRPG atau game seperti Braid dan Bastion.

Pricing

Masih sama dengan game Telltale yang lain, The Walking Dead Season 2 akan dirilis secara episodik dengan total 5 episode. Saat review ini ditulis hanya versi PC dan PS3 yang sudah dirilis. Untuk informasi lebih lanjut, kami akan update saat platform lain juga sudah mendapatkan game ini.
Windows/Mac: $24,99 untuk season pass (5 episode sekaligus, akan ada update begitu episode yang selanjutnya dirilis). Untuk versi ini kamu bisa membelinya di official website Telltale ataupun di Steam.
PS3: $4,99 untuk episode pertamaseason pass saat ini belum tersedia tapi Sony menjanjikan harga yang kamu dapat akan lebih murah dibandingkan membeli seluruh episode satu-persatu.
PS Vita: Coming soon, tapi seharusnya akan memiliki harga yang sama dengan PS3.
iOS: Rp. 49.000 untuk episode pertama dan Rp. 139.000 untuk season pass (episode ke 2-5).

Verdict

The Walking Dead Season 2 - Screenshot | Review
Tanpa panjang lebar lagi hanya ada beberapa poin yang hendak saya sampaikan:
  1. Kalau kamu senang dengan cerita bertema zombie = beli game ini!
  2. Kalau kamu senang dengan cerita yang bagus dan menyentuh = beli game ini!
  3. Kalau kamu bosan dengan game yang memiliki gameplay repetitif = beli game ini! Meskipun gameplay dari game ini juga sebenarnya repetitif, tapi kan gameplay bukanlah hal utama dari game-game Telltale.
  4. Kalau kamu tidak terlalu tertarik dengan game ini meskipun telah membaca review saya = tetap beli game ini dan coba mainkan sendiri ;)

REVIEW OVERVIEW

Graphic
4.5